Minggu, 03 Juni 2012

Trombosit : Reaksi Saraf 01


  REAKSI SARAF
DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA
SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
A. Judul
  Reaksi Saraf
B. Tujuan 
           Mengukur dan membandingkan kecepatan reaksi tubuh (respond) terhadap suatu perintah.
C. Landasan Teori

Manusia tidak sadar bahwa tubuhnya tersusun atas ribuan bahkan jutaan syaraf, jika salah satu bagian syaraf tidak berfungsi akan menyebabkan kelumpuhan sehingga mengganggu kegiatan keseharian manusia. Sistem syaraf manusia terbagia tas dua hal yaitu otak dan tulang belakang , keduanya merupakan bagian penting yang perlu kita jaga.

Otak
Sistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bumbung tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu terusan yang terletak di tengah. Dalam perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat bumbung tadi menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti semula.

Di sebelah depan berkembang dua gelembung yang setangkup letaknya.
Gelembung-gelembung ini kemudian menjadi kedua belahan otak besar. Di sebelah belakang terbentuk otak kecil, oleh karena itu atap bumbung di sini menjadi semakin tebal. Otak adalah pengontrol “sistem syaraf manusia” yang utama.

Sumsum Belakang
Sumsum belakang menyerupai batang kelubi yang penampangnya jorong. Letaknya dalam terusan tulang belakang anatara rongga tengkorak dan daerah pinggang. Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali pada dua tempat, yaitu di daerah leher dan di daerah pinggang. Di tempat-tempat ini sumsum belakang agak melebar.


D.  Metodologi Penelitian
a.  Alat & Bahan:
            1. Penggaris
2. Kain penutup mata

b. Cara Kerja:
            
           1. Lakukanlah kegiatan ini secara berpasangan misalnya A dan B. seperti gambar dibawah ini :
                     si A memberi perintah dengan menggunakan penggaris pada posisi ujungnya, sedangkan             si B menempatkan jempol dan jari-jari tengahnya sekitar 2,5 cm dibawah ujung penggaris.
2. Pada ssat A melepaskan penggaris, B berusaha menangkap penggaris itu dengan menjepitkan  jempol dengan jari-jari tengahnya .
3. Amatilah pada angka berapa jepitan tangan B berada pada penggaris dan catatlah hasilnya. Ulangi kegiatan ini hingga 3 kali dan lakukanlah bergantian pasangan masing-masing.
4. Catatlah hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan.


BAHAN DISKUSI :
1.              Apa kesimpulan yang dapat kalian ambil tentang eksperimen tersebut ?
2.             Apakah kegiatan ini pentingbagi seorang pengemudi ? jelaskan !
3.             Bandingkan hasil eksperimen yang pertama dengan yang kedua ! adakah perbedaannya ?

JAWAB

1.              Berdasarkan eksperimem yang telah kami lakukan, dan berdasarkan data yang telahg kami peroleh, kami dapat menimpulkan bahwa menangkap penggaris dengan mata terbuka lebih cepat karena indera yang bekerja lebih bdari satu inddera, disertai dengan konsentrasi.
2.             Sangat penting. Karena dalam mengendaraikendaraan bermotot, pengemudi harus memfokuskan pikiran serta pandangannya kea rah jalan, karena apabila pengendara lengha sedikit saja, maka nyawa si pengendara  dan nyawa orang lain ikut terancam.
3.             Ada !!
Pada eksperimen pertam ada dua indera yang bekerja, yaitu telinga dan mata. Sedangkan pada eksperimen kedua indera yang bekerja hanyalah telinga saja.


KEGIATAN 1

   Eksperimen 1 ( tidak tutup mata )

PERCOBAAN
1
2
3
RATA-RATA
MAHRIANI
30
15
16
20,33
ISMA
11
17
17
15
SRI WIDYA SARI
11
13
7
10,33
NURWANDI
7
19
21
15,67
KHAIRIL ASWAR
4
14
30
16


Eksperimen 2 ( tutup mata )

PERCOBAAN
1
2
3
RATA-RATA
MAHRIANI
10
30
1
13,67
ISMA
12
21
30
21
SRI WIDYA SARI
11
7
30
16
NURWANDI
12
30
21
21
KHAIRIL ASWAR
27
7
30
21,33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar