Jumat, 08 Juni 2012

Trombosit : Indera Penglihatan

INDERA PENGLIHATAN 
DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
          Eksperimen 01
             A. Judul
         Indera Penglihatan
 B. Tujuan
 
        Untuk mengetahui cara kerja mata sebagai indera penglihatan
C. Landasan Teori
     Mata kita sebagai indera penglihatan merupakan alat optik utama bagi manusia. Agar mata dapat berfungsi dengan baik, kita harus menjaganya agar selalu tetap sehat setiap saat.
Untuk dapat melihat, diperlukan adanya cahaya yang dipantulkan dari benda masuk ke dalam mata melalui kornea yang diteruskan ke pupil lalu masuk ke lensa mata menuju retina. Selanjutnya rangsang cahaya yang diterima retina diteruskan oleh saraf ke otak untuk diterjemahkan.oleh saraf. 

Pada mata yang normal (emetropy), titik terdekat mata (punctum proximum) berjarak 10 cm - 20 cm untuk anak-anak dan 20 cm – 30 cm untuk orang dewasa, sedangkan titik terjauh mata berjarak tidak terhingga.

Mata merupakan jendela hati, karena apa yang kita rasakan dapat terpancar dari mata, maka dari itu rawatlah mata Anda. Semoga informasi ini bermanfaat.  

          D.  Metodologi Penelitian
 
  1.      Alat & Bahan
-          Kardus
-          Plester
-          Kertas karton
-          Bola pingpong
-          Senter

 2.      Cara kerja
-     Rakitlah alat seperti gambar dibawah ini :


-     Usahakan cahaya tidak akan bisa masuk ke dalam alat yang dirakit, sehingga bola pingpong yang ada didalam kardus tidak dapat dilihat.
-   Kemudian berikanlah cahaya dengan menggunakan lampu senter (handphone) pada lubang yang telah disediakan diatas kardus, lalu lihatlah ke dalam kardus tersebut bagaimana keadaan didalamnya.

Kesimpulan : 
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa benda hanya  dapat terlihat apabila ada cahaya yang di[antulakan oleh benda tersebut, cahaya yang dipantulkan tersebut akan ditangkap oleh indera penglihatan (mata).
Kelompok Trombosit pada pelajaran Biologi
               Eksperimen 02

              A. Judul
         Indera Penglihatan
 B. Tujuan
 
        Untuk mengetahui jarak titik buta pada mata
C. Landasan Teori
      
Alat indra penglihatan pada manusia adalah sepasang mata. Mata berfungsi sebagai fotoreseptor, yaitu reseptor yang mendeteksi atau mengenali stimulus yang berupa cahaya. Mata memiliki diameter 2,5 cm dan terletak di dalam rongga mata (orbit) pada tengkorak. Beberapa bagian penting dalam mata antara lain sclera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, iris, pupil, lensa mata, fvovea, bintik buta, ligament suspensor, saraf optic, dan otot mata.
 
              Bintik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya. Bintik buta tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap cahaya.

 
             Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. 


D.  Metodologi Penelitian
 
1.      Alat & Bahan
-          Kertas manila
-          Penggaris kayu 1 meter
-          Spidol/pulpen
2.      Cara kerja
-          Sediakanlah kertas manila berukuran lebar 5 cm dan panjang 10 cm
-     Buatlah tanda (+) dan tanda  (.) pada kertas tersebut dengan jarak antara (+) dan  (.) sejauh 6 cm
-          Peganglah kertas dengan tangan kanan, usahakan tangan tegak lurus
-          Pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+) dan tutup mata kiri
-          Dengan mata kanan tetap terpusat pada tanda  (.) dekatkanlah kertas perlahan – lahan hingga tanda (+) hilang
-          Ukurlah dan catatlah dalam tabel pada jarak berapa tanda positive (+) hilang
-          Lakukan hal itu sebanyak 2 kali
3.      Proses Percobaan



    Luruskan Tangan kanan dan fokuskan pandangan mata ke depan

 
Dekatkan kertas tersebut secara perlahan hingga tanda (+) hilang dan lihat diangka berapa tanda (+) tersebut hilang

4.      Hasil Percobaan dengan menutup mata kiri
Nama
Tanda (+) menghilang
Percobaan 1
Tanda (+) menghilang
Percobaan 2
Nurwandi
23 cm
15 cm
Khairil Aswar
20 cm
18 cm
Mahriani
25 cm
16 cm
Sri Widya Sari
24 cm
14 cm



Kesimpulan :
Dari data percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa titik buta dari setiap orang relative berbeda tergantung kemampuan mata masing-masing.

Trombosit : Indera Pendengaran

INDERA PENDENGARAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
             A. Judul
         Indera Pendengaran
 B. Tujuan
 
        Untuk mengetahui sumber bunyi yang ditangkap oleh telinga
C. Landasan Teori
      Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan.   Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Pitch dan Loudnes. Suara yang dibedakan tekanannya berkolerasi dengan gelombang sinus. Suara semacam itu disebut nada murni (pure tone). Siklus gelombang menuju kompresi dan ekspansi udara seperti suara geombang yang selalu bergerak. Kedua karakteristik utama gelombang seperti itu adalah frekuensi dan amplitudo. Frekuensi diukur dengan jumlah getaran perdetik; yaitu beberapa kali perdetik sampai siklus gelombang suara diulang. Unit Hertz (singkatan Hz) digunakan untuk menunjukkan sikus perderik; yaitu suatu siklus perdetik sama dengan satu Hz. Amplitudo berhubungan dengan jumlah kompresi dan ekspansi udara, seperti digambarkan oleh panjangnya gelombang dimulai dari puncak sampai dasar kurva.
D.  Metodologi Penelitian

1.      Alat & Bahan
-          Sendok
-          Benang
2.      Cara kerja
-          Ikatkanlah sendok pada benang sampai seimbang
-          Dekatkanlah kedua ujung benang tersebut pada kedua telinga
-          Tempatkan perlahan – lahan sendok itu diatas meja
-          Rasakan bagian telinga mana yang lebih mendengarkan bunyi
3.      Proses Kerja
Dekatkan kedua ujung benang tersebut pada kedua telinga

Benturka secara perlahan - lahan dimeja 

Rasakan bunyi yang terdengar pada telinga kiri atau pada telinga yang kanan, yang manakah paling jelas bunyi yang kedengaran

4.      Hasil percobaan
Nama
Sumber suara lebih keras didengar pada bagian telinga
Nurwandi
Sumber bunyi yang kedengaran lebih jelas ialah telinga kiri
Mahriani
Sumber bunyi yang kedengaran lebih jelas ialah telinga kiri
Sri Widya Sari
Sumber bunyi yang kedengaran lebih jelas ialah telinga kiri
Khairil Aswar
Sumber bunyi yang kedengaran lebih jelas ialah telinga kiri


Kesimpulan :
Dari hasil percobaan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa indra pendengaran pada telinga kiri lebih peka dibandingkan dengan telinga bagian kanan.

Trombosit : Struktur Respirasi Ikan

Struktur Respirasi Ikan
DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA
SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
A. Judul
            Struktur Respirasi Ikan
B. Tujuan 
            Mengamati Struktur Insang yang terdapat pada Ikan
C. Landasan Teori
          
        Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna  merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum. 
 
        Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat  ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung. 
 
     Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase  inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
D.  Metodologi Penelitian
a.  Alat & Bahan:
            1. Ikan
2. Gunting
3. Pinset
4. Cawan
5. Air
                        6. Kaca pembesar
                        7. Wadah
b. Cara Kerja:
1. Pelajarilah seekor ikan yang akan dibedah, buka dan temukanlah operkulumnya, amati insang yang ada didalamnya.

2. Potonglah operkulum dari badan ikan dengan menggunkan pisau. Kemudian potong satu lembar insang dengan menggunakan pinset dan pisau.
3.      Letakkanlah insang tersebut didalam cawan yang telah diisi air.
 Gambar insang tersebut lengkap dengan  labelnya (lengkung insang, filamen insang, dan rigi – rigi  insang )

4.      Ambillah insang dari cawan dan letakkanlah di tempat yang kering. Kemudian amati dengan seksama.

                                                                         
Pertanyaan Diskusi               
1.      Apa warna insang yang diamati ? mengapa warna seperti itu ?
2.      Apa fungsi lengkung insang, filament insang dan rigi-rigi insang ?
3.      Apa perbedaan posisi filament insang saat di air dan tempat kering ?
4.      Mengapa ikan tidak dapat bernafas diluar lingkungan air , Jelaskan !
Jawab :
1.      Insang berwarna Merah kecoklatan
2.      Lengkung insang berfungsi menghubungkan antara filament yang satu dengan filament yang lain.
Filament insang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas antara gas CO2 dan O2 .
Rigi-rigi insang berfungsi menyaring air dan kotoran
3.     Saat berada di air, filament-filamen insang tersambung-sambung membentuk seperti kipas sedangkan ditempat kering filament-filamen insang terpisah-pisah tidak beraturan
4.      Karena pada tempat atau lingkungan yang tidak ada airnya, insang pada ikan tidak dapat bergerak sedangkan insang pada ikan merupakan alat bernafas utama ikan.

Trombosit : Uji Urine

Uji Urine


DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA
SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

A. Judul
 Uji Urine
B. Tujuan 
            Mengetahui  pH Urine, Kadar Glukosa, dan Kadar Protein Urine.
C. Landasan Teori

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga Homeostasis (kestabilan) cairan tubuh.

Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih),
urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih.
Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika
dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum,
kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat,Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb)

Volume urin normal per hari adalah 900 – 1400 ml, volume tersebut dipengaruhi
banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.
Oleh karena itu, kami melakukan pengujian untuk mengetahui secara pasti pH Urine, Kadar Glukosa, dan Kadar Protein Urine.


D.  Metodologi Penelitian
a.  Alat & Bahan:
            1. Urine segar
2. Kertas Lakmus (Indicator universial)
3. Tabung Reaksi
4. Pipet tetes
5. Lampu bunsen
6. Penjepit tabung reaksi
7. Biuret
8. Benedict
b. Cara Kerja:
1.      Uji pH Urine
-  Masukkanlah urine sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
-  Celupkanlah kertas indikator Universal kedalam urine
-  Amatilah perubahan warna pada kertas indikator dengan warnah standar pH 
-  Catatlah hasil pengamatanmu
2.   Uji kandungan Glukosa
      -  Masukkanlah urine sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
      -  Tambahkan 15 tetes reagen Benedict kedalam urine
-   Panaskan urine selama 1 – 2 menit
-  Amati perubahan warnah  
a.      Hijau    : Kadar glukosa 1 %
b.      Merah  : Kadar glukosa 1,5 %
c.       Orange : Kadar glukosa 2 %
d.      Kuning : Kadar glukosa 5 %
                    3. Uji Protein
                         -          Masukkanlah urine sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
                         -          Tambahkanlah 8 tetes reagen Biuret
                         -          Amatilah perubahan warna yang terjadi
                         -          Catatlah dalam tabel hasil pengamatanmu
E. Hasil Pengamatan 
                                                                  Urine yang akan di uji
Setelah di tetesi biuret

Hasil perubahan warna terhadap urine

Tabel Hasil Pengamatan
No
Nama Siswa
Tes / Uji
pH
Bau
Kadar Glukosa
Warnah
Uji Glukosa
Warnah
Uji
Protein
1
Nurwandi
6
Pesin
1,5 %
Merah
Hijau Keruh
2
Isma
6
Pesin
1   %
Hijau
Hijau Bening
3
Mahriani
6
Pesin
1,5 %
Merah
Biru Keruh
4
Sri Widya Sari
5
Pesin
1,5 %
Merah
Biru Bening

Kesimpulan :
Jadi, urin manusia harus mengandung klorida , urea , air ,besifat asam . Jika terdapatglukosa dan protein di dalam urin seseorang, maka orang itu mengalami kelainan, ataukerusakan dari salah satu organ ekresinya.