Jumat, 11 Mei 2012

Trombosit : Kelainan Sistem Pencernaan pada Manusia

KELAINAN SISTEM PENCERNAAN
PADA MANUSIA
 
DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA

SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
  1. Gastritis artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hamper tidak ada makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan.
2. Konstipasi 
Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank eras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat.

3. Pankreasitis
Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama). Penyebab umum dari pankreasitis adalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri ( akhir saluran pengeluaran pankreas ) oleh batu empedu.

4. Diare
Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besr. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar.

5. Flatus
Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO2, metana dan hydrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.
Gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena :
  1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut lemak serta mengurangi porsi dan jadwal makan.
  2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.
  3. Bulimia, yaitu makan besar – besaran atau sebanyak – banyaknya tetapi dimuntahkan kembali dengan sengaja menggunakan obat pencahar.
  4. Memakan makanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri Clostridium botulium.

Trombosit : Uji Bahaya Asap Rokok Terhadap Paru-Paru

Uji Bahaya Asap Rokok Terhadap Paru - Paru

DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL ASWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA

SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
 
   A. Judul :
Uji Bahaya Asap Rokok Terhadap Paru - Paru

   B. Tujuan :
Megetahui bahay Asap rokok terhadap paru – paru dengan menggunakan Model rokok yang menggunakan filter dan tanpa filter.
  C. Landasan Teori
           Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.
Oleh karena itu, kami melakukan pengujian untuk mengetahui bahaya asap rokok terhadap paru – paru manusia.

D.  Metodologi Penelitian
a.  Alat & Bahan:
            1. Selang Bening
2. Rak Tabung reaksi
3. Tabung Reaksi
4. Korek Api
5. Pompa Pengisap
6. Pinset
7. Kapas
8. Pipa U
9. Kertas Indikator Ph
10. Gelas Beker
11. Air dingin (500 ml)
12. Rokok sigaret filter dan tanpa filter
b. Cara Kerja:
1.      Susunlah alat percobaan seperti yang ada pada gambar, kemudian masukkan air kedalam gelas beker dan tabung reaksi.

1.   Letakkanlah rokok tanpa filter pada ujung selang bening kemudian bakar.
2.      Pompalah alat pengisap sampai rokok terbakar dan mengeluarkan asap. Pompa terus pengisap tersebut agar rokok menyisakan sedikit ujungnya.
3.      Keluarkanlah kapas dari pipa U menggunakan pinset. Amatilah perubahan yang terjadi.
4.      Selipkan kertas indikator pH kedalam tabung dan ukur pHnya.
5.      Lakukan percobaan kedua dengan menggunakan rokok yang mengandung filter.
6.      Gunakanlah kapas yang baru dan juga tabung yang bersih.
7.      Lakukan kembali pengujian seperti pengujian yang sebelumnya pada rokok tanpa filter.
E.Proses Pengamatan :


    1. Percobaan pertama
 

            Pada percobaan pertama dengan menggunakan Rokok yang mengandung filter yang bermerek Sampoerna dan menghasilkan warna kapas yang awalnya berwarna putih kemudian berubah menjadi kekuningan, hal itu merupakan bukti bahwa pada asap rokok terkandung zat yaitu TAR dan pada percobaan pertama memiliki keasaman pH3.
2. Percobaan Kedua :
 
            Pada percobaan kedua dengan menggunakan Rokok tanpa filter yang bermerek Sampoerna dan menghasilkan warna kapas yang bermula berwarna putih berubah menjadi agak kekuningan, hal itu merupakan bukti bahwa pada asap rokok terkandung zat yaitu TAR dan pada percobaan kedua memiliki keasaman pH2.
Notice: 
Pada percobaan kami yang kedua terjadi kesalahn yaitu pada tabung reaksi terdapat sedikit cela sehingga udara dapat masuk dan asap rokok keluar dari tabung. Oleh karena itu kapas yang kami hasilkan dari percobaan kedua kami tidak berwarnah lebih kekuningan dari percobaan pertama padahal yang seharusnya kapas berwarnah lebih kuning  yaitu Rokok  yang tanpa filter. 
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang kami lakukan maka kami mengambil kesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan paru – paru menjadi rusak, seperti yang terjadi pada percobaan untuk menguji bahaya asap rokok terhadap paru – paru, dimana kapas yang awalnya berwarnah putih bersih berubah menjadi kekuningan, hal itu terjadi karena keberadaan Zat yang terkandung pada rokok yaitu Tar.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok.  Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.

CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
- Gelisah, tangan gemetar (tremor)
- Cita rasa / selera makan berkurang
- Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya

Tar dan Asap Rokok
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
- Batuk-batuk atau sesak napas
- Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, 

  
lidah atau bibir

Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah, 

  
tang erat dengan terjadinya serangan jantung

Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida.  Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.

Trombosit : Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan


SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK TROMBOSIT :
NURWANDI
MAHRIANI
KHAIRIL AZWAR
SRI WIDYA SARI
ISMA

SMAN 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HASIL PENELITIAN SISTEM PENCERNAAN
PADA HEWAN
A.    TUJUAN PENELITIAN    : Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan pada hewan.
B.     MANFAAT PENELITIAN  : Untuk dapat mengetahui sistem pencernaan pada hewan.
C.     HIPOTESA         : Sistem pencernaan pada hewan terbagi atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus.
1.      Mulut, adalah sistem pencernaan makanan yang paling pertama dilewati oleh makanan yang berfungsi untuk mengunyah dan menghancurkan makanan yang masuk ke dalam mulut.
2.      Kerongkongan (esophagus), adalah sistem pencernaan makanan setelah mulut yang berfungsi untuk mentransfer makanan ke lambung. Disamping kerongkongan terdapat tembolok. Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan untuk sementara waktu.
3.      Lambung, terdiri dari dua bagian yaitu lambung kelenjar dibagian depan dan lambung pengunyah (empedal) dibagian belakang. Fungsi dari empedal yaitu untuk membantu menghancurkan biji-biji yang ditelan.
4.      Sistem pencernaan selanjutnya terjadi pada usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke dalam usu halus.
5.      Usus besar, di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit , yaitu Eschercia Coli.
6.      Anus. Feses akan di dorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan akhirnya menyebabakan seseorang merasa ingin buang air besar.

D.    METODE PENELITIAN
1.      Alat dan Bahan
a.       Alat
-          Pinset
-          Gunting
-          Pentul
-          Wadah
-          Pisau bedah
-          Cutter
b.      Bahan
-          Anak ayam
-          Kelinci
-          Kadal
-          Alkohol
-          Kapas
2.      Cara dan Langkah-Langkah Kerja
a.       Bedah Ayam
-          Bius anak ayam dengan alkohol hingga ia pingsan. Hal ini bertujuan agar anak ayam tersebut tidak merasa kesakitan pada saat di bedah.
-          Tusuk kaki dan sayap anak ayam dengan pentul. Hal ini bertujuan agar anak ayam tidak memberontak pada saat di bedah.
-          Belah anak ayam mulai dari dubur samapai kerongkongan.
-          Keluarkan alat-alat pencernaan pada anak ayam.
-          Ukurlah alat-alat pencernaan anak ayam tersebut.
b.      Bedah Kelinci
-          Bius kelinci tersebut kelinci dengan alkohol hingga ia pingsan. Hal ini bertujuan agar kelinci yidak merasa kesakitan pada saat di bedah.
-          Peganglah keempat kaki kelinci agar tidak memberontak pada saat di bedah.
-          Iris badan kelinci dari bawah hingga ke esophagus dan keluarkan alat-alat pencernaannya.
-          Ukurlah alat-alat pencernaan yang terdapat pada kelinci tersebut.


c.       Bedah Kadal
-          Bius kadal hingga pingsan agar kadal tidak merasa kesakitan pada saat di bedah.
-          Belah kadal mulai dari bawa hingga atas dan keluarkan alat-alat pencernaannya.
-          Pisahkan alat-alat pencernaannya dan ukur, kemudian beri nama agar lebih mudah untuk membedakannya.
3.      Hasil Penelitian
Hasil penelitian anak ayam
Dari hasil penelitian yang kami lakukan di dapatkan alat-alat pencernaan pada ayam yaitu:


-          Mulut, adalah sistem pencernaan makanan yang paling pertama  dilewati oleh makanan yang berfungsi untuk mengunyah dan menghancurkan makanan yang masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut ayam terdapat paruh yang berfungsi untu mengambil makanan.

-          Kerongkongan (esophagus), adalah sistem pencernaan makanan    setelah mulut yang berfungsi untuk mentransfer makanan ke lambung. Disamping kerongkongan terdapat tembolok. Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan untuk sementara waktu.


-          Lambung, terdiri dari dua bagian yaitu lambung kelenjar dibagian depan dan lambung pengunyah (empedal) dibagian belakang. Fungsi dari empedal yaitu untuk membantu menghancurkan biji-biji yang ditelan.

-          Sistem pencernaan selanjutnya terjadi pada usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke dalam usu halus.

  
-          Usus besar, di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit , yaitu Eschercia Coli.

-          Anus. Feses akan di dorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan akhirnya menyebabakan seseorang merasa ingin buang air besar.